Teknologi Virtual Reality (VR) memang baru dimiliki handset seharga Rp 5 juta ke atas, namun bukan tidak mungkin, akan semakin terjangkau. Kemajuan teknologi membuat apa yang dulu mahal, menjadi murah.
Maka Global Virtual Reality Association diumumkan oleh Samsung sebagai wadah produsen VR. Ini semacam paguyuban perusahaan yang berkiprah di bidang Virtual Reality. Anggota lainnya adalah Google, yang sedang menyibukkan diri dengan Daydream, Samsung, yang sudah menjual Gear VR headset, HTC yang sudah berinvestasi dalam Virtual Reality dan Oculus yang dimiliki Facebook, Sony Interactive, yang sedang memasarkan PlayStation VR console add-on, dan Acer-Starbreeze, perusahaan gabungan dari Taiwan.
Walaupun aslinya produk mereka berkompetisi tapi ada tujuan bersama, yakni pendidikan dan pelatihan serta diskusi soal topik virtual reality. Tujuan lainnya adalah praktik terbaik untuk aplikasi hardware dan software VR.