Baru seminggu jadi Presiden negara adikuasa, Donald Trump semakin tidak tenang hidupnya. Twitter yang dianggap jadi panggung Trump, didemo belasan orang di San Fransisco.
Dengan tetap membiarkan Trump, Twitter dinilai membiarkan perkataan kebencian merebak di masyarakat. Ketika dimintai tanggapan soal aksi ini, Twitter belum mau memberikan informasi.
Para pendemo itu meneriakkan “No Trump. No KKK. No Fascist USA.” KKK sendiri merujuk pada kelompok supremasi kulit putih yang diam diam mendukung Trump. Biliuner ini sudah bergabung sejak 2009 dan akun pribadinya sebelum menjadi Presiden sudah mendapatkan 22.4 juta follower.
Dari cuitannya yang bernada marah dan provokatif, Trump mengakui kemenangannya dibantu media sosial. Walau sudah berhak menggunakan akun @Potus, tapi sampai saat ini Trump enggan melepas @realDonaldTrump untuk mencuitkan apapun.