Memang belum ada pengumuman resmi Samsung atas kasus mudah terbakarnya Galaxy Note 7. Namun dua orang peneliti ini mencoba memberikan jawaban yang ilmiah soal meledaknya baterai Galaxy Note 7.
Kesimpulannya, terbakarnya baterai Galaxy Note 7 disebabkan karena rancangan desain baterai yang terlalu berlebihan, alias menembus ambang batas antara kapasitas dan keamanan.
Dua peneliti dari Instrumental memeriksa komponen hardware demi mencari jawaban dari kasus yang sayangnya membuat Samsung terkenal dengan cara yang buruk. Diketahui bahwa desain Galaxy Note 7 ternyata bisa membuat baterai tertekan, meski dalam penggunaan normal.
Umumnya baterai didesain agar bisa toleran ketika arus listrik mengalir di dalamnya sehingga tak terlalu mengembang/mengempis. Ini butuh ruang di dalam body untuk “mengantisipasi” hal tersebut. Sayangnya desain ukuran baterai di dalam body yang terlalu sempit membuat baterai malah cepat meledak.
Bayangkan saja jika ada orang bernapas yang tercekik, maka aliran udaranya tidak stabil. Dikarenakan tekanan di baterai yang terlalu kuat dan dibarengi sempitnya ruang di dalam body Galaxy Note 7, maka ledakkan tak bisa dihindarkan.
Samsung sebenarnya tahu ini, namun memaksakan risiko ruang terlalu sempit demi inovasi. Hasilnya, meledak. Ini memang perjudian besar Samsung dan berakhir mereka kalah dari Huawei dalam soal keuntungan untuk paruh waktu terakhir 2016.
Baca juga: Samsung mematenkan display yang bisa ditekuk